Korupsi, kolusi, suap, perselingkuhan, dan penipuan saat ini begitu mudah ditemui. Di lingkungan kerja, di pemerintahan, di parlemen, bahkan di tempat religius seperti gereja semua itu bisa Anda temui. Untuk membuat perbedaan di lingkungan kerja, di gereja dan di bangsa ini, butuh orang-orang yang berintegritas.
Salah satu indikator apakah seseorang berintegritas adalah cara dia membuat keputusan-keputusan dalam kehidupannya. Luar biasanya, Tuhan memberikan manusia karunia kebebasan untuk memilih. Dan janjinya, Dia memberikan seorang penolong bagi manusia yang akan mengajarkan kebenaran dan menuntun kepada keputusan yang benar. Penolong itu adalah Roh Kudus.
Wah.. apakah terlalu rohani bekerja dalam pimpinan Roh Kudus? Dalam kehidupan ini pembatas apakah yang Anda lakukan itu sesuatu adalah rohani atau tidak hanyalah bagaimana cara Anda mengerjakannya. Jika Anda melakukan pelayanan di gereja namun untuk kepuasan Anda sendiri maka hal itu tidak rohani. Jika Anda bekerja di kantor atau di kebun namun untuk memulyakan Tuhan, maka hal itu adalah sesuatu rohani.
Dengan titik tolak hal ini, maka dalam membuat keputusan dalam keseharian Tuhan memberikan kebebasan apakah pilihan-pilihan Anda untuk kebaikan dan menghormati Tuhan atau lebih pada mengejar keinginan kita dengan cara apapun.
Rasul Paulus dalam hal ini memberikan tuntunan dalam membuat pilihan yang benar. Tanyakanlah 4 pertanyaan ini pada diri Anda.
1. Ujian otoritas. Pilihan saya membuat saya berada di bawah kekuasaan siapa? Inilah yang Rasul Paulus katakan, "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun." (1 Korintus 6:12)
2. Ujian pengudusan. Apakah pilihan saya membuat saya lebih saleh? Dalam 1 Korintus 10:23, Paulus menuliskan,"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."
3. Ujian manfaat. Apakah hasil pilihan saya berguna bagi orang lain? Paulus mengingatkan tentang hal ini di suratnya kepada jemaat di Roma, "Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!" (Roma 14:19-20)
4. Ujian hati nurani. Apakah pilihan saya membuat hati nurani saya gelisah? "Mungkin Saudara tahu bahwa apa yang Saudara lakukan tidak ada salahnya, dalam pandangan Allah sekalipun, tetapi biar Saudara sendiri sajalah yang mengetahuinya. Jangan memamerkan iman Saudara di hadapan orang lain yang mungkin merasa tersinggung karenanya. Dalam keadaan seperti itu, berbahagialah orang yang tidak berdosa dengan melakukan sesuatu yang benar menurut keyakinannya. Tetapi siapa pun janganlah melakukan hal-hal yang dianggapnya salah. Bila hal itu dilakukannya juga, maka berdosalah dia. Segala sesuatu yang dilakukan dengan perasaan bahwa hal itu tidak benar, adalah dosa." (Roma 14:22-23 Alkitab Versi Firman Allah Yang Hidup).
Ingatlah bahwa setiap kita tidak pernah dibiarkan sendiri dalam membuat setiap pilihan hidup ini. Ketika kita datang pada Kristus, Dia memenuhi kita dengan Roh-Nya sehingga Anda bisa mengetahui apa yang benar menurut pandangan-Nya.
Sumber : Christianitytoday.com